Sabtu, 21 April 2012

PUISI UNTUK KARTINI

PEREMPUAN MUDA BERABAD SETELAH RA. KARTINI




Kubuka lebar kedua tangan dan sendi terasa renggang
Hari yang gersang ini ternyata perayaan
Kuhirup nafas malas dan ingin memelas
Tak ingin Aku bertutur dalam ketat kebaya di depan kelas

Aku tak paham tinggi menjulang tulisanmu
Aku tak sealiran dengan kedalaman pikiranmu
Rebahkan semua dalam masa lalu
Tak kurasa lagi detik ini dengan hadirmu

Dalam deru laju jaman, tak habis gelap kemudian terang
Di gemerlap kota yang bersimbah kemewahan, terang tak benar menyingkap kegelapan
Tak ada lagi wanita pingitan, tak mudah temukan kaumku dalam kesederhanaan
Emansipasi dan kesetaraan telah ejakulasi tak sesuai porsi

Gulungan sanggul ini sesungguhnya semangat
Anggunnya kebaya ini mengukuhkan niat
Dalam perhelatan namamu ada kemerdekaan bersikap
Di tutur namamu ada gejolak dalam berhak

Kartini hidup dan berjuang dalam zamannya
Tantangan bertransformasi mencari bentuk mutakhir
Seolah menantang perempuan merdeka tak hanya tentang karir
Percaya dan terus berpikir ini bukan akhir


0 komentar:

Posting Komentar